Ads - After Header

Kenapa Kredit Motor Riba Bisa Menjadi Pilihan yang Menakutkan?

Agung Setiadi

Pendahuluan

Motor menjadi salah satu kebutuhan hidup yang penting di Indonesia. Namun, tidak semua orang mampu membayar motor secara tunai. Oleh karena itu, pembiayaan motor menjadi salah satu alternatif yang dipilih oleh banyak orang. Sayangnya, di tengah-tengah banyaknya pilihan pembiayaan motor, muncul lah pembiayaan motor yang menggunakan prinsip riba atau bunga. Bagi sebagian orang, kredit motor riba menjadi solusi cepat untuk membeli motor, namun ternyata pembiayaan motor melalui riba ada dampak buruk yang perlu diperhatikan.

Konsep Riba

Riba atau bunga dalam pembiayaan merupakan kegiatan yang dilarang dalam Islam. Riba terjadi ketika ada keuntungan yang dikenakan pada pemberi pinjaman atas jumlah pinjaman yang diberikan. Hal ini menyebabkan jumlah utang semakin tidak terkendali dan membebani debitur dengan cicilan yang semakin besar.

Dampak Buruk Riba

Meningkatkan Beban Cicilan yang Berlebihan

Kredit motor riba memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi daripada kredit motor non-riba. Dengan begitu, besarnya cicilan yang harus dibayarkan setiap bulan menjadi semakin besar pula. Akibatnya, banyak orang yang akhirnya tidak mampu membayar cicilan secara teratur dan berujung pada pembayaran denda yang semakin menumpuk.

Terjerat dalam Lingkaran Hutang

Beberapa lembaga pembiayaan motor yang menggunakan sistem riba tidak hanya membebankan bunga yang tinggi, tetapi juga melakukan praktik penjualan yang tidak jelas. Misalnya, secara kasar menaikkan harga motor atau menekan harga jual kembali motor tersebut. Praktik-praktik semacam ini akan membuat seseorang terjerat dalam lingkaran hutang dan menjadi sangat sulit untuk keluar.

Merugikan Masyarakat Luas

Dalam skala yang lebih besar, praktik riba dalam pembiayaan motor bisa merugikan masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Salah satu dampaknya adalah memperburuk ketimpangan sosial karena hanya orang dengan modal yang cukup tinggi yang mampu membayar cicilan dengan bunga tinggi. Selain itu, ketergantungan pada pembiayaan riba juga berpotensi menghasilkan inflasi dan merugikan perekonomian makro.

Alternatif Pembiayaan Motor yang Halal dan Beretika Agama

Dalam Islam, pembiayaan motor dapat dilakukan dengan prinsip jual beli yang lebih sehat. Beberapa alternatif pembiayaan yang bisa dipilih adalah:

  1. Menggunakan Sistem Ijarah

Sistem ijarah memungkinkan seseorang untuk menyewa motor dengan membayar biaya sewa yang ditentukan sebelumnya. Setelah periode waktu tertentu, sewa akan habis dan orang tersebut akan memiliki motor tersebut secara resmi.

  1. Menggunakan Skema Profit and Loss Sharing

Skema profit and loss sharing mengarahkan pembiayaan motor ke konsep investasi. Orang yang membutuhkan pembiayaan motor bisa bergabung dengan lembaga pembiayaan yang menawarkan skema ini. Selanjutnya, keuntungan dari investasi tersebut akan dibagi bersama antara pemberi pinjaman dan peminjam.

Kesimpulan

Pembiayaan motor melalui riba memiliki dampak buruk yang merugikan bagi masyarakat. Terjerat dalam lingkaran hutang dan mendapatkan beban cicilan yang berlebihan serta menjadi masalah yang sulit diatasi. Namun, dengan memilih alternatif pembiayaan motor yang halal dan beretika agama, seseorang bisa memiliki motor tanpa harus membayar bunga tinggi dan terjebak dalam lingkaran hutang.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer